Ekonomi Laweyan: Eksplorasi Ketertambatan

Laweyan di Solo sekarng dikenal sebagai kampung batik. Dulu tempat ini adalah pusat produksi batik yang menggambarkan sebuah wilayah pusat produksi menyangi Baluwati sebagai wilayah pusat kekuasaan. Menghidupkan kembali Laweyan menjadi kampung bat, tidak mengembalikannya sebagai pusat produksi tetapi lebih menjadi pusat belanja atau distribusi. Bila dulu pusat produksi laweyan tertambat pada kultur “Mbok Mas e, ” sekarang sebagai kampung laweyan masih dipertanyakan apakah dapat dianggap sebagai lokus  ekonomi baru dan tertambat pada kebudayaan atau hanya sekedar pasar belaka.  Review atas Ekonomi laweyan sebagai pencarian atas fenomena ketertambatan ekonomi, akan dilakukan pada hari kamis pagi jam 12.00 tgl 23 Juni 2011 di kampus UNS, bersama mahasiswa sosiologi politik Universitas Sebelas Maret.  peserta review diwajibkan membawa working paper yang terdiri dari: (1) Laporan review kajian atas ketertambatan Ekonomi Laweyan (2) Arc  (3) Tugas  melalui Blog (4) Penelitian  Sex (5) telaah buku.